Saturday, September 29, 2012

Dari restoran cepat saji, hingga karaoke bersama

Diva Family Karaoke

" This night is flawless, don't you let it go...  I'm wonderstruck dancing around all alone..~
I'll spend forever, wondering if you knew.... I was enchanted to meet you...~ "
.: ~ Taylor Swift - Enchanted ~ :.

       Sudah lama kami menagihnya. Sudah agak lama pula dia menjanjikannya. Dan akhirnya, hari yang dinanti pun tiba!

       Hari kamis kemarin, saya dan rekan-rekan sekantor saya yang lain akhirnya menyempatkan kembali untuk bernyanyi dan berkaraoke bersama. Acara karaoke ini sendiri sudah kami rencanakan sejak agak lama, dan bahkan sudah masuk ke agenda kegiatan kami hampir setip bulannya. Kami semua sengaja memilih hari kamis dikarenakan pada hari itulah hanya satu orang diantara kami yang harus lembur hingga agak malam, serta tidak mengganggu jadwal kuliah saya ( sepenting itukah saya? ). Acara karaoke itu sendiri bertepatan dengan momen yang selalu kami semua nantikan. Apalagi kalau bukan acara traktiran serta makan-makan gratis dalam rangka ulang tahunnya salah satu rekan saya, Mba Erma :).

        Hari kamis itu, Mba Erma menjanjikan akan mentraktir kita semua makan-makan dimanapun yang kita mau, asalkan tentu saja tidak berlebihan. Maka kita semua pun sepakat memilih untuk makan di restoran cepat saji yang terletak tidak jauh dari tempat kami akan berkaraoke bersama nantinya, yaitu di Hoka - Hoka Bento yang ada di lantai dasar Central Park Mall.


     Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore, dengan segera kami pun berduyun duyun dan berebutan untuk segera pulang. Terkecuali Rere, yang tentunya harus lembur terlebih dahulu malam itu. Kami semua pulang dengan suka cita. Saya pun pulang agar bisa sejenak mengistirahatkan tubuh yang sudah menagih minta untuk segera rebahan. Begitu sampai di kamar kost, segera saja saya lempar tas yang saya pakai ke atas kursi putih yang ada di dekat tempat tidur, saya nyalakan laptop, lalu merebahkan diri di atas tempat tidur sambil mendengarkan lantunan musik favorit saya yang terdengar mengalun lirih mengisi sepinya ruangan kamar saya sore itu.

       Setelah sekitar 20 menit saya rebahan, terdengarlah suara adzan yang membahana dari mana mana, mengingatkan setiap umat muslim akan kewajibannya yang tidak boleh ditinggalkannya, Sholat. Langsung saya hentikan sementara musik yang mengalun dari laptop, lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan setelah itu shalat maghrib. Seselesainya saya shalat maghrib dan mengaji sejenak, saya kembali menyalakan pemutar musik di laptop. Hanya bedanya, kali ini saya memutar musik yang lebih menghentak, lebih ceria agar bisa menghidupkan suasana. Saya langsung buka baju kerja yang masih saya kenakan, lalu dengan hanya mengenakan kaos saja, saya mulai menyapu ruangan serta membersihkan dinding kamar saya. Sudah hampir seminggu ini kamar saya tidak saya bersihkan dan pel. Setelah saya sapu-sapu ala kadarnya kamar itu, saya pun mulai mengepelnya agar terlihat lebih bersih. Kegiatan membersihkan kamar ini, sudah saya canangkan agar dilakukan minimal seminggu sekali, dan ketika kebetulan waktu saya kosong untuk itu ( red. tidak digunakan lembur atau pun kuliah ), maka saya akan membersihkan kamar ini.

       Selesai saya membersihkan dan mengepel kamar, saya istirahat terlebih dahulu sekitar 15 menit, lalu mandi. Ya benar, saya tipe orang yang senang mandi pada malam hari :D, aneh memang, tapi saya lebih menyukainya. Lebih adem rasanya kalau mandi di malam hari itu. Sehabis saya mandi dan sholat, saya pun menunggu konfirmasi dari rekan rekan yang lain untuk acara malam itu. Ditunggu 10 menit, 15 menit, mereka tak kunjung juga mengabari saya. Setelah saya tunggu hampir 20 menit barulah mereka mengabari saya kalau mereka akan segera berangkat. Tapi tunggu dulu, bagaimana dengan Mba Erma, bukankah dia yang punya acara? Bukankah dia nanti yang akan membayari kita makanan? Bagaimana mungkin kita akan segera berangkat tanpa empunya acara itu sendiri. Saya coba untuk mengingatkan hal ini pada teman teman yang lain. Karena selain hal itu, jika mereka tetap bersikeras untuk berangkat lebih dahulu, maka sayalah satu-satunya orang yang harus tetap menunggu Mba Erma dikarenakan dia dan calon suaminya, Bang Choky, mau menitipkan motor mereka di pelataran tempat kost saya. Akan tetapi, sepertinya tak ada gunanya mengingatkan segerombolan wanita yang kelaparan, saran saya untuk menunggu Mba Erma terlebih dahulu tak digubris sedikit pun, malah mereka mengira kalau sayalah alasan mereka harus menunggu, karena saya tak ingin ditinggal pergi hanya dengan Mba Erma dan Bang Choky saja. Well, sesungguhnya mereka tak sepenuhnya salah juga sih, saya juga tak mau ditinggal dengan dua sejoli itu seorang diri dan akhirnya mupeng sepanjang perjalanan ke tempat makan hanya karena melihat kemesraan mereka :p. Beruntunglah tak lama kemudian Mba Erma menghubungi saya melalui telponnya dan mengatakan kalau dia sudah dekat dan akan segera sampai. Kabar ini segera saya sampaikan ke rombongan pertama yang sudah hampir setengah jalan agar mau menunggu sebentar lagi saja.

        Setibanya Mba Erma dan Bang Choky di kostan saya langsung menyuruh mereka untuk memasukkan motor mereka ke pelataran kostan saya secepatnya, lalu kita pun bergegas menyusul rombongan lainnya agar tidak terlalu tertinggal jauh. Beruntunglah bagi kita, ternyata rombongan yang lain belum berangkat terlalu jauh dan mereka sengaja berdiam diri dahulu untuk menunggu kita :'). Setelah bergabung dengan rombongan yang lain, kita semua pun melanjutkan perjalanan ke tempat makan yang dituju. Disana, telah menunggu tiga orang teman kami yang lainnya yang sengaja datang lebih awal. Tanpa ba bi bu lagi, kita segera mencari tempat yang dirasa cukup nyaman dan enak untuk dijadikan tempat makan sembari mengobrol. Begitu menemukan tempat yang dirasa cukup nyaman, saya, rere dan mba erma pun mulai mendata makanan yang akan dipesan rombongan kecil kami itu, lalu saya, rere, dan mba erma menuju ke tempat pemesanan makanan dan mulai mengantri sambil berceloteh mengenai acara makan dan acara karaoke kami malam ini. Akan tetapi, sebelas porsi agaknya terlalu banyak untuk bisa kami bawa hanya oleh tiga orang saja. Maka dari itu, kami memanggil bantuan yang lain untuk membantu kami membawakan makanan itu. Setelah semua makanan dipesan, acara makan pun dimulai. Dan seperti biasa, selalu saja ribut sambil bercanda dan berceloteh tanpa henti.

        Selepas makan, ternyata ada sebagian teman saya yang tidak akan ikut acara karaoke malam itu, Mba Yuli, Mba Faidah, serta Teh Nathe. Mereka bertiga tidak bisa ikut karaoke malam itu dengan alasan masing - masing, hingga tinggal menyisakan delapan orang lagi saja yang akan ikut karaoke malam itu, yaitu Mba Erma, Bang Choky, Maulan, Meli, Rina, Teh Iin, Rere, dan saya sendiri. Setelah mengucapkan terima kasih, selamat, serta ucapan perpisahan ala kadarnya, rombongan kami pun terpisah. Sebagian langsung menuju ke tempat karaoke kami ( Diva Karaoke Central Park ), dan sebagian lagi langsung menuju pintu keluar dan pulang ke tempat masing-masing. Sesampainya kita di tempat karaoke, rere langsung mendatangi tempat resepsionis disana, dan melakukan reservasi ulang pemesanan kami. Tak lama kemudian, begitu dia selesai melakukan reservasi ulang, kami semua langsung menuju ruangan tempat karaoke kami malam itu. Ruangan nomor 18.

      Dan disinilah, ketidak-beruntungan kami dimulai, mulai dari ruangan dengan suhu yang sangat dingin hingga menyebabkan ingin bolak-balik ke kamar kecil ( well, setidaknya hal ini terjadi pada saya, tapi entahlah jika hal serupa terjadi atau tidak pada yang lainnya :D ), hingga audio sistem yang bermasalah. Audio sistem ruangan kami malam itu sungguh sangatlah tidak memuaskan. Ketika pertama kami akan memulai karaoke, sama sekali tidak terdengar suara musik pengiring dari sana. Yang ada hanyalah suara kami yang bernyanyi saja, jadi terdengar semacam acapella, bernyanyi tanpa musik. Setelah komputer dan sistemnya di restart sebanyak kurang lebih 3-4 kali, barulah audio sistem di ruangan kami bisa berfungsi secara normal dan acara karaoke kami akhirnya bisa dimulai setelah menghabiskan waktu sekitar hampir 30 menit. Tak banyak pilihan lagu yang kami nyanyikan malam itu, seperti lagu dari Geisha, Peter Pan, Dygta, T2, Armada, Shania Twain, Fathur, dan lainnya. Yang tak saya sangka, ternyata mba erma dan bang choky berniat untuk menyanyikan lagu lawas dari Inka Christie, yang saya serta teman yang lainnya sama sekali tak mengetahuinya baik itu nada maupun lirik dari lagunya ( mungkin dikarenakan faktor usia. mungkin :p ). Mendengar mereka menyanyikan lagu itu membuat saya jadi ingin menyanyikan lagu Inka Christie yang lainnya, yang tentunya saya kenal. Cinta Kita. Lagu yang terkenal memiliki tingkat kesulitan yang cukup menantang karena adanya nada melengking tinggi dengan suara khasnya Inka Christie itu. Akan tetapi, saya tak kehabisan akal, saya ajak saja rere untuk berduet bersama di lagu itu ( syukur syukur suaranya dia mampu mencapai nada melengking lagu itu yang mustahil bisa saya lakukan :D ). Ketika berkaraoke tersebut, tak lupa juga kita memesan makanan serta minuman sebagai teman ngemil disana. Pada waktu itu, saya agak kaget juga ketika bang choky menawari saya minumannya. Saya tidak tahu pasti apa itu minumannya, yang jelas sepertinya mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi. Jelas saja saya menolak tawaran minuman tersebut, bagaimana mungkin saya meminumnya, sementara jika minum segelas air putih saja saya sudah sempoyongan hampir mabok ( oke, sepertinya ini sudah agak keterlaluan xD ). Akhirnya karena tetap bersikeras menolak minuman itu, mereka memberi kami minuman Cola, yang tetap saja saya tolak karena pada dasarnya saya memang tidak menyukai minuman Cola atau minuman bersoda lainnya :).

       Berdasarkan ketentuan voucher yang kami beli, seharusnya kami mendapatkan waktu berkaraoke selama dua jam, kemudian free snack dan minuman. Akan tetapi hal tersebut berbeda dengan keadaan yang kami alami malam itu. Selain tidak mendapat kompensasi dari kejadian bermasalahnya sistem audio di ruangan kami itu ( yang memakan waktu sekitar 30 menit ), kami juga tidak mendapatkan snack serta minuman gratis yang dijanjikan. Jadi, begitu waktu menunjukkan tepat dua jam ( yang mana kurang dari dua jam ), ruangan kami langsung didatangi oleh petugas disana, dan saat teman saya Rina baru akan memulai lagu yang ingin dinyanyikannya, maka sistem karaoke di ruangan kami sudah dihentikan, sehingga membuat kami semua kecewa dengan hal itu. Begitu kami keluar dan menuju ke lobi depan, bang choky langsung menghampiri resepsionis di sana untuk membayar minuman yang kami pesan, ternyata kami juga harus membayar makanan yang kami sangka merupakan free snack yang diberikan dari pihak sana. Tanpa banyak bicara, bang choky pun segera membayarnya lalu kami pun pergi meninggalkan tempat karaoke itu dengan disertai celotehan dan keluhan serta kekecewaan kami tentang karaoke pada malam itu.

        Semula, kami merencanakan untuk pulang berjalan kaki dengan menyusuri jalan utama sehingga nantinya sampai di komplek kost kami melalui bagian depan dari Samsung Service Center, dengan perkecualian Meli dan Maulan yang akan naik bajaj dikarenakan letak tempat kost mereka yang berlainan arah dan agak jauh. Akan tetapi setelah menunggu agak lama dan setelah berjalan agak jauh, kami tetap tak menemukan angkutan bajaj lagi untuk mereka. Akhirnya, kami semua memutuskan untuk pulang berjalan kaki saja dengan menyusuri jalan belakang Telkom dan nantinya Meli dan Maulan akan pulang diantar oleh bang choky. Setelah kaki lelah berjalan, dan kelopak mata sedemikian mengantuk dikarenakan hari yang memang sudah malam, kami sampai di komplek tempat kostku. Tiba di persimpangan jalan, kami kembali berpisah menjadi rombongan rombongan yang lebih kecil lagi. Teh Iin, rere, dan rina berjalan lurus, terus ke arah tempat kost mereka, sementara saya, mba erma, bang choky, maulan dan meli berbelok menuju ke arah tempat kost saya. Sesampainya di tempat kost saya, bang choky langsung minta ijin untuk memakai kamar mandi karena sudah kebelet katanya :p, sementara itu saya menunggu di luar bersama dengan mba erma, maulan dan meli. Tak lama kemudian, setelah bang choky selesai dari kamar mandi dia pun bergegas menyalakan motor dan mengantarkan maulan serta meli ke tempat kost mereka berdua, meninggalkan saya dan mba erma yang duduk berdua di pelataran tempat kost saya sambil mengobrol. Lalu, saya pun mulai mengobrol berbagai hal dengan mba erma, dari mulai pekerjaan, hingga masalah hati :D. Tak perlu menunggu lama, bang choky pun kembali setelah mengantarkan maulan dan meli untuk menjemput kembali mba erma. Mereka berdua pun pamit dan segera pulang dengan meninggalkan saya yang masih berdiri termangu di dekat gerbang kost saya.

        Setelah berdiam diri agak lama di luar, saya bergegas masuk kembali ke rumah kost saya, dan langsung menuju ke kamar yang saya tempati, lalu membersihkan diri, dan bersiap untuk tidur. Sungguh suatu malam yang luar biasa. Melelahkan, menyenangkan, menyebalkan, semua bercampur menjadi satu. Malam yang pastinya akan dikenang semua yang hadir pada malam itu.

       Sebelum tidur, saya kembali teringat hal yang saya katakan kepada mba erma ketika bang choky mengantar maulan dan meli tadi. " Menjaga jarak ketika jauh atau ketika dekat saja itu memang tidak mudah, akan tetapi menjaga jarak ketika kita dekat tapi seakan kita harus tetap saling menjauh itu lebih sulit lagi... "

2 comments:

  1. Replies
    1. Ehehehe... ada si teteh komen disini... hayu teteh, kita berbondong-bondong migrasi ke blogspot / wordpress. Mba opay juga sekarang maennya di blogspot sama wordpress ceunah :D

      Delete