Thursday, September 27, 2012

Sedikit Cinta di Hari Tua

" Loving you means grow old with you, together for the rest of my life...~ "
" You're the reason i believe in love, and you're the answer to my prayers from up above... All we need is just the two of us, my dreams came true because of you...~ "
.: ~ Shania Twain - From This Moment On ~ :.

        " Pah, mau pesan apa? ", tanya ibu tua itu pada suaminya.
        " Nasi goreng biasa aja ma, jangan lupa pake ati dan gak pake sambel ya...", jawab sang suami.
        " Iya pah, biar mama yang pesenin, " timpal si ibu itu.
        Sementara si ibu tua sedang memesan makanan, kulihat si bapak mencari tempat duduk untuk mereka berdua menikmati pesanannya. Sungguh kebetulan sekali, tempat duduk yang tersisa hanyalah yang berada di depanku saja. Bapak tua itu pun menghampiriku, lalu menanyakan apakah tempat duduk itu telah dipesan ataukah belum.
        " De, disini masih kosong? ", tanya bapak tua itu padaku.
     " Masih kosong kok pak, silakan saja ", ujarku sembari tersenyum pada si bapak itu sambil tetap melanjutkan makanku.


        Bapak tua itupun tersenyum sekilas, lalu mengangguk dan duduk tepat di depanku sambil menarik kursi yang agak jauh agar lebih merapat ke arahnya. Dibersihkannya kursi yang ditarik itu, lalu tak lama kemudian datanglah istrinya yang telah selesai memesan makanan dan duduk di kursi yang disediakan si bapak tua itu. Si ibu tua tersenyum sekilas ke arahku, lalu menatap suaminya lekat-lekat seolah ada yang salah pada wajah sang suami.
      " Keringetan banget pah tu wajahnya, sini mama bersihin. " kata sang istri sambil mengeluarkan sapu tangan berwarna biru muda bergaris biru tua dari tas yang dari tadi tak pernah lepas dari tangannya. Lalu beliau pun mengusap wajah sang suami dengan penuh kasih sayang.
       " Nih sendok sama garpunya, udah papa lap, " kata si bapak tua itu sambil menyerahkan sendok dan garpu yang tadi diambil dan dibersihkannya dengan tissue yang tersedia di depannya.
        Sang ibu tua itu menerima sendok dan garpu yang diserahkan suaminya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya yang masih menyiratkan sisa-sisa kecantikan masa muda.
       Tak lama kemudian, pesanan mereka datang dan mereka berdua pun mulai melahap makanan yang mereka pesan tersebut.

...............................................................................................................................................................

        Kilasan kejadian tadi terekam dengan jelas dalam ingatan saya. Kejadian itu berlangsung ketika saya membeli makan malam di kedai nasi goreng yang tak jauh dari tempat kost pada hari senin lalu. Kejadian itu sungguh membekas dan tak akan mudah bisa saya lupakan. Sepasang suami istri, meskipun dalam usia yang mulai menapak senja bahkan rambut mereka pun sudah hampir dipenuhi oleh uban semua. Tapi mereka berdua mampu menunjukan pada saya betapa berharganya itu sebuah perhatian kecil, sebuah kasih sayang yang bisa ditunjukkan dan disampaikan pada pasangan. Meskipun hanya memesankan makanan, menyediakan tempat duduk dan membersihkan peralatan makan, ataupun mengusap wajah berkeringat, namun bagi saya kasih sayang diantara mereka berdua begitu tulus dan murni. Bahkan saya lebih trenyuh dan merasa tersentuh ketika melihat bapak dan ibu tua itu dalam menunjukan kasih sayang dan perhatiannya satu sama lain jika dibandingkan dengan para pasangan muda lainnya yang juga saling memadu kasih.

" Love is a journey, it should start at forever..... and end at never....~ "

        Bagi saya begitulah yang disebut dengan kata cinta sehidup semati. Cinta sehidup semati itu bukanlah seperti halnya kisah Romeo dan Juliette yang mati bersama pada usia yang masih muda hanya demi cinta, dan kenyataan tak bisa saling memiliki satu sama lain. Cinta sehidup semati adalah cinta yang ada pada ibu bapak, pada kakek nenek, yang meskipun usianya sudah tak lagi muda belia, namun mereka tetap saling menyayangi dan memiliki. Saling menguatkan atas dasar dan atas nama cinta. Saat pasangan tak berdaya, kitalah yang menguatkannya. Saat kita yang lemah, maka pasangan kita tak kan menyerah untuk membuat kita kembali bangkit.

" Smile more than you cry, give more than you take... and most importantly, love more than you've been loved...~ "



P.S : 
        Tulisan kali ini saya hanya ingin sekedar berbagi sedikit pengalaman serta pemikiran yang sempat melintas di pikiran saya. Sama sekali bukan bermaksud untuk menggurui, apalagi bermaksud sok tahu tentang apa itu yang dinamakan cinta. Karena sampai saat ini pun, saya belum benar-benar memahami apa itu cinta.

5 comments:

  1. romantis bangett... meski bukan dikatakan dengan sekuntum mawar merah

    ReplyDelete
  2. romantis bangett... meski bukan dikatakan dengan sekuntum mawar merah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, cepet banget ngekomennya.... udah ada lagi aja nih kak :p
      Iya, mereka romntis, meskipun mengungkapkannya cuma dengan hal yang kecil :)

      Delete
  3. Replies
    1. Banget tehhh :')
      Kalau liat langsung apalagi...
      Nanti sama pasangannya juga kayak gitu yahhh :)

      Delete