Thursday, April 28, 2011

Short Story About Long Weekend



“ Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan. Sayang, engkau tak duduk di sampingku, kawan. Banyak cerita yang mestinya kau saksikan. Di tanah kering bebatuan. ”
- ( Berita Kepada Kawan by Ebiet G. Ade ) -

Sejatinya cerita ini memang sudah lewat beberapa hari yang lalu, tepatnya hari jum’at tanggal 22 April 2011. Hari jum’at itu kebetulan adalah hari libur nasional, dan hari sabtunya Alhamdulillah saya sudah mendapatkan orang yang mau diajak tukar jadwal lembur. Jadilah hari jum’at itu saya pulang ke kampung halaman saya di Bandung.
           Seperti biasanya, saya berangkat dari kostan setelah selesai shalat shubuh, yaitu kurang lebih pukul 05.00. Setiba saya di halte bus trans jakarta saya menunggu selama kira-kira 15 menitan. Dan langsung meluncur menuju tempat pemberhentian bus antar daerah di Cililitan.

           Alhamdulillah kebetulan hari itu merupakan hari yang cerah dan bagus untuk memulai perjalanan. Akan tetapi ternyata perjalanannya tidak semulus yang saya bayangkan semula, tiba di dekat pintu tol mobil yang saya tumpangi mulai berjalan agak pelan dikarenakan macet, Huh… memang dasar, kalau ada libur di akhir pekan seperti ini pastilah ujung-ujungnya macet di jalan. Tapi lepas dari kemacetan bagian lain dari perjalanannya baik-baik saja. Saya juga tiba di rumah kebetulan tidak terlalu siang, saya sempat istirahat dulu dan bersih-bersih dulu sebelum memulai jum’atan.
           Sepulang jum’atan dan makan siang saya pergi ke rumah nenek. Disana keadaan sangatlah sepi, tidak seperti biasanya yang selalu ramai dengan suara-suara saudara sepupu saya yang kembar Reisha dan Reisy. Begitu saya masuk ke dalam rumah, disana terbaring nenek saya yang sedang sakit, beliau sedang sakit jantung dan tekanan darah tinggi, baru pulang dari rumah sakit hari kamis pekan lalu. Saya pun langsung mendekatinya dan memijiti kaki dan tangannya sambil mengobrol dan menanyakan kabar serta keadaan kami masing-masing.
           Ketika hari sabtu tidak terlalu banyak kegiatan yang saya kerjakan, selain itu bermain badminton di halaman belakang rumah bersama adik saya ketika pagi. Kebetulan hari itu adik saya bolos sekolah, dia bilang sih Harpitnas ( hari kejepit nasional ) . Jadilah sepanjang hari itu aku menemani adikku di rumah, mulai dari bermain badminton di pagi hari, main play station, sampai main catur. Siangnya Abi mengajak kami makan diluar, dan karena kami pergi naik motor, jadilah hanya kami bertiga yang pergi, aku, adik, dan abi. Kebetulan ibuku tidak ikut, karena selain motornya tidak cukup juga karena harus ada yang menunggui rumah kami.
           Sore harinya Uwa ku datang dari Cimahi untuk menengok nenek, sehingga malam harinya, selepas shalat maghrib, kami sekeluarga berkumpul di rumah nenek sambil mengobrol dan menikmati gorengan panas dan teh manis hangat. Setelah kurang lebih pukul 9 malam abi pun mengajak pulang, sudah malam kata beliau.
           Hari minggunya, seperti kebiasaan saya ketika berakhir pekan di rumah saya dan adik saya menonton tv sampai siang hari, karena saya masih menyukai tontonan semacam kartun dan anime meskipun rasanya sudah bukan zamannya lagi. Sore harinya saya bersiap-siap untuk kembali lagi ke Jakarta. Berat rasanya hati ini untuk meninggalkan kembali rumah tercinta di kampung halaman, tapi apa mau dikata show must go on. Perjalanan pulang saya berjalan relatif lancar, hanya ditemani oleh kemacetan kemacetan biasa. Tapi jujur saja, saya sangat menikmati perjalanan pulang kali ini, meskipun macet dan bus yang saya tumpangi penuh dan berdesakan tetapi Alhamdulillah teman di samping saya adalah seorang wanita yang sangat cantik ( menurut pandangan saya ). Orangnya berjilbab, hidungnya mancung, suaranya merdu, tingginya sekitar 165-170 cm an, kulitnya putih, pokoknya overall dia adalah tipe wanita yang perfect menurut saya. Maka dari itu, perjalanan panjang, lama dan melelahkan pun jadi terasa sangat menyenangkan.

           Well mungkin hanya itu saja cerita yang bisa saya bagikan kali ini, memang hanya cerita akhir pekan biasa yang membosankan, tapi bagi saya akhir pekan selalu sangatlah istimewa dan selalu berkesan di hati saya, ( apalagi kalau saya bisa pulang kampung dan bertemu dengan wanita itu lagi :p ).

“ Tunggulah aku di Jakartamu. Tempat labuhkan semua mimpiku.Tunggulah aku di kota itu. Tempat labuhkan semua mimpiku ”
- ( Tunggu Aku Di Jakarta – Sheila On 7 ) -

0 comments:

Post a Comment